Mengenai Saya

tangerang, banten, Indonesia

Minggu, 25 Februari 2018

Apa Itu Business Intelligence

Apa Itu Business Intelligence – BI Analyst. Arti Business Intelligence pertama kalinya didengungkan pada th. 1989 oleh Howard Dresner. Dia melukiskan arti apa itu business intelligence, yaitu seperangkat rencana serta cara yang bermanfaat untuk dapat meningkatkan pembuatan ketentuan dengan pertolongan system yang berbasiskan kenyataan atau kenyataan yang berlangsung. Menurut tim studi Busines Intelligence pada Departemen Keuangan Indonesia menyebutkan, Business Intelligence (BI) adalah system serta aplikasi yang berperan untuk merubah data-data dalam satu perusahaan atau organisasi (data operasional, data transaksional, atau data yang lain) kedalam bentuk pengetahuan.

Apa itu Business Intelligence (BI)
"Business intelligence (BI) memanfaatkan perangkat lunak dan layanan untuk mentransformasikan data menjadi intelijen yang dapat ditindaklanjuti yang menginformasikan keputusan strategis dan taktis dari organisasi bisnis. Alat bantu Business Intelligence (BI) mengakses dan menganalisis kumpulan data dan menyajikan temuan analitis dalam laporan, ringkasan, dasboard, grafik, diagram dan peta untuk memberi pengguna gambaran terperinci tentang keadaan bisnis."

Cara Kerja Business Intelligence 
Meski business intelligence tidak memberi tahu pengguna bisnis apa yang harus dilakukan atau apa yang akan terjadi jika mereka mengikuti kursus tertentu, bukan hanya BI yang menghasilkan laporan. Sebaliknya, BI menawarkan cara bagi orang untuk memeriksa data guna memahami tren dan memperoleh wawasan.

"Begitu banyak orang dalam bisnis membutuhkan data untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik," kata Chris Hagans, wakil presiden operasi untuk WCI Consulting, sebuah konsultan yang berfokus pada BI.

Hagans menunjukkan bahwa tool untuk business intelligence merampingkan usaha yang perlu dicari orang, menggabungkan dan meminta data untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan bisnis yang baik.

Misalnya, perusahaan yang ingin mengelola rantai pasokan dengan lebih baik membutuhkan kemampuan BI untuk menentukan di mana penundaan terjadi dan di mana variabilitas ada dalam proses pengiriman, kata Hagans. Perusahaan itu juga dapat menggunakan kemampuan BI-nya untuk mengetahui produk mana yang paling sering ditunda atau moda transportasi mana yang paling sering dilibatkan dalam penundaan.

Kasus penggunaan potensial untuk BI melampaui metrik kinerja bisnis yang spesial dari peningkatan penjualan dan pengurangan biaya, kataCindi Howson, wakil presiden penelitian di Gartner, sebuah firma riset dan penasihat TI. Dia menunjuk pada sistem sekolah Columbus, Ohio, dan keberhasilannya menggunakan tool BI untuk memeriksa banyak titik data - dari tingkat kehadiran hingga kinerja siswa - untuk meningkatkan pembelajaran siswa dan tingkat pascasarjana sekolah menengah.



Keuntungan Business Intelligence : 

Ada 7 kelebihan paling utama dari Business Intelligence / BI yang juga akan memberi value untuk perusahaan yaitu seperti berikut : 

1. Konsolidasi informasi Dengan BI digerakkan didalam perusahaan, data juga akan dibuat dalam satu basis atau platform serta disebarkan berbentuk informasi yang bermanfaat (meaningful) ke semua organisasi. Dengan ketiadaan information assymmetry, kerjasama serta konsolidasi didalam perusahaan bisa diperkuat. Dengan konsolidasi, maka bisa bisa saja dilakukan pembuatan cross-functional serta corporate-wide reports. Walau mesti disadari, benefit ini dapat disiapkan oleh software ERP. 

2. In-depth reporting Software Business Process Management (BPM) memanglah dapat memberi report serta analisa, tetapi cukup simpel serta cuma bertolak pada keadaan intern. Sedang BI dapat menyediakan informasi untuk beberapa issue usaha yang semakin besar pada level strategis. 

3. Customized Graphic User Interface (GUI) Sebagian ERP memanglah berupaya untuk membuat tampilan GUI yang user friendly, tetapi BI mengambil langkah lebih jauh dengan menyediakan sarana kustomisasi GUI. Hingga penampilan GUI jauh dari kesan tehnis serta memberi view of business sesuai dengan keinginan setiap user. 

4. Sedikit problem tehnis Ini karna pertama sifatnya yang user friendly meminimasi peluang operating error dari user, serta yang ke-2 BI hanyalah software yang berada pada layer tertinggi (information processing) serta bukanlah business process management. 

5. Biaya pengadaan Business Intelligence relative lebih rendah Karna BI cuma software yang bekerja pada layer tertinggi dari pemrosesan info, harga software-nya tidak semahal ERP. Cost pengadaannya juga jadi lebih murah dibanding ERP. Terlebih sekarang ini banyak didukung juga oleh product BI yang open source. 

6. Flexible databank BI membuka peluang untuk bekerjasama dengan ERP jadi penyuplai databank yang juga akan dibuat jadi reports serta scorecard, tetapi BI dapat juga bekerja dari databank yang di buat terpisah. BI juga jadi terbuka untuk dipakai oleh analis profesional serta peneliti, yang data olahannya berbentuk sekunder. 

7. Responsiveness Sifat BI beda yg tidak dipunyai oleh ERP yaitu dalam soal kecepatan (responsiveness). Umpamanya pada penghitungan service level jadi satu diantara Key Performance Indicator (KPI). Peranan BI juga akan memberi peringatan pada user sebelumnya batas bawah dalam service level (lower limit) terlampaui. Mengakibatkan problem yang dapat dikerjakan sebelumnya betul-betul keluar ke permukaan. Satu diantara contoh padResponsivenessa industri kesehatan, pemakaian BI berjasa menghindari penebaran satu penyakit/wabah dengan luas (outbreak). Beberapa nama vendor BI memang masih asing / belum banyak di Indonesia.


Hubungannya BI dengan Manajer dan Pengambil Keputusan itu apa??


            Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Sedangkan, Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.

ketiga itu saling berhubungan. Karena, kita sudah mengetahui bahwa BI merupakan aplikasi yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan berdasarkan sumber data dan memberikan solusi terhadap suatu keputusan. Ketika manajer yang mengkoordinasikan suatu mini market ingin mengetahui dan menganalisa produk yang sering terjual pada bulan tertentu, maka BI disini berperan sebagai penyedia data. Dimana nantinya BI akan menampilkan data sesuai dengan perkiraan, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan apakah produk tersebut ingin diperbanyak stoknya atau tidak.


Cara Menganalisa Data dengan BI


Dalam BI, kita akan melakukan analisis terhadap sebuah informasi yang mana analisis itu terbagi menjadi 4 dasar, yaitu :

Descriptive analysis
Analisis yang dilakukan dengan cara melihat data dan menganalisa dari kejadian-kejadian sebelumnya sehingga dapat membayangkan apa yang sedang terjadi dan kemana nantinya sebuah data mengarah (why).

Contoh descriptive analysis :

•         Terlalu banyak laporan
•         Terlalu banyak ad hoc request dari bidang IT
•         Ada apa? (mulai mengarah ke why)
•         Membaca laporan-laporan yang ada untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi
'
Diagnostic Analysis

Analisis yang dlakukan dengan cara melihat bagaimana sebuah kejadian itu dapat terjadi, salah satu cara untuk mendapatkan penyebab kejadian tersebutndapat dilakukan dengan menggunakan operasi OLAP.

Predictive Analysis

Setelah memahami dan melakukan diagnosa terkait apa yang sudah terjadi maka selanjutnya perlu meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan prediktif analisis, antara lain seperti mendeteksi dari trend data, cluster, dan exceptions.

Prescriptive Analysis

Analitik prescriptive menjelaskan hal yan harus dilakukan setelah dilakukan analisis keadaaan bisnis. Hal yang bisa dilakukan selanjutnya yakni tindakan yang harus dilakukan dalam memaksimalkan tujuan bisnis dan mencegah potensi yang bisa menimbulkan ketidaktercapainya tujuan bisnis.
Contoh dari prescriptive analysis adalah misalkan menyarankan produk apa yang seharus nya dikembangkan setelah mengetahui hasil laporan penjualan yang berisi tentang tempat dan produk yang diminati oleh masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar